UAS

4 Response to "UAS"

  1. psipddk3sks says:
    2 Juni 2010 pukul 09.41

    (UAS) 1. Zahra coba jelaskan berdasarkan teori psikologi pendidikan, mengapa dominasi blog mu bertema strobery.

  2. zahra afifa says:
    4 Juni 2010 pukul 18.53

    Mengapa dominasi blog saya bertemakan strobery,karena saya sangat menyukai buah strobery dan gemar sekali mengumpulkan pernak-pernik atau barang yang ada nuansa stroberynya. Menurut saya selain buahnya yang unik dan lucu,strobery juga enak dimakan dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita,hehe...!Sehingga bagi siapa saja yang melihat blog saya,bisa merasakan hal yang sama dengan saya. Jadi mereka juga bisa tahu kalau saya ini penggemar strobery.

    Kalau berdasarkan teori Psikologi Pendidikan,saya menggunakan Teori Motivasi.

    Teori Motivasi adalah proses yang memberi semangat,arah,dan kegigihan prilaku.
    Maksudnya disini adalah pertama kali saya memiliki blog ini,saya masih merasa biasa-biasa saja dengan blog saya.Karena blog ini masih terlihat kaku sekali dengan tampilan isi didalamnya,sehingga saya termotivasi untuk merubah tampilan blog saya dengan gambar-gambar strobery. Dan saya pun merasa lebih bersemangat untuk rajin melihat blog terutama memposting tugas-tugas saya di blog.

    Motivasi Ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain(cara untuk mencapai tujuan).
    Misalnya, saya akan berusaha dan belajar untuk mengetahui bagaimana merubah tampilan blog ini agar menjadi sedemikian rupa indahnya untuk mendapatkan sesuatu nilai yang baik. Saya bisa mendapatkannya itu dari respon baik teman-teman yang melihat blog saya dan penilaian dari ibu juga tentunya.

    Motivasi Intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri).
    Misalnya,dengan adanya usaha saya ingin merubah tampilan blog saya ini,pasti karena saya ingin mendapatkan rasa puas dengan apa yang saya lakukan untuk tampilan blog ini.Selain rasa puas,saya jadi lebih bersemangat dan senang jika melihat strobery di tampilan blog ini. Sehingga tampilan blog saya pun didominasikan dengan gambar strobery.

  3. zahra afifa says:
    12 Juni 2010 pukul 11.07

    Menurut pendapat saya,sehubung dengan janji Ibu untuk men-deliveri nilai namun belum terlaksana itu merupakan hal yang wajar bagi seorang dosen seperti ibu. Karena kami juga tahu,ibu tudak hanya menangani kelas kami saja,tapi banyak kelas lainnya yang harus ibu tangani juga,sehingga ibu merasa sulit untuk menyeimbangkan waktu ibu untuk kelas kami dan kelas lainnya. Di tambah lagi banyak faktor-X yang terjadi di luar kendali,dan akibatnya adalah hal yang seperti ini( men-deliveri nilai yang belum terjadi).

    Lalu jika dikaitkan dengan Teori Psikologi Pendidikan,hal seperti ini (men-deliveri nilai belum terjadi)mengacu pada sebuah perencanaan yang Ibu buat.
    Perencanaan Instruksional adalah pengembangan atau penyusunan strategi sistematik dan tertata untuk merencanakan pelajaran. Setiap pengajar perlu menentukan seperti apa dan bagaimana seorang pengajar akan mengajar.
    Adapun hal-hal yang dilakukan oleh pengajar untuk sebuah perencanaan,yaitu :

    Kerangka Waktu:
    Menyusun rencana waktu yang sistematis membutuhkan pengetahuan tentang apa-apa yang perlu dilakukan dan kapan melakukannya,atau perlu fokus pada "tugas" dan "waktu".Berikut ini salah satu contoh rencana dan tugas. (Douglass & Douglass,1993).

    - Apa yang Perlu Dilakukan
    1. Menentukan tujuan Instruksional (Apa yang harus dicapai)
    2. Merencanakan kegiatan(Apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan)
    3. Menentukan prioritas (Tugas mana yang lebih penting)

    - Waktu Melakukannya
    4. Membuat estimasi waktu ( Berapa lama waktu yang dibutuhkan setiap kegiatan)
    5. Membuat jadwal (kapan kegiatan akan dilakukan)
    6. Fleksibel (Bagaimana pengajar akan menangani situasi yang tak terduga)

    Jadi,sudah jelas terlihat beberapa hal yang sudah tersusun diatas harus dipikirkan secara matang agar rencana yang disusun dapat berjalan dengan lancar oleh pengajar. Dalam hal ini,saya melihat bahwa dari poin 1-5 Bu Dina sudah baik dalam menjalankannya sebagai pengajar,sebagai contohnya Ibu sudah memberi kami tugas-tugas mingguan dan itu semua memiliki jadwal kapan kami harus mebuat dan mengumpulkan tugas-tugas yang ibu berikan.Sehingga masalahnya sekarang ada di poin ke-6 yaitu,sehubungan dengan janji Ibu untuk men-deliveri nilai tapi belum terlaksana. Seharus nya hal itu sudah terlaksana,karena semuanya sudah dipikirkan juga agar jadwal yang telah ditentukan tidak terlanggar,namun itu terlihat di poin ke-6 Fleksibilitas,memang memungkinkan suatu jadwal yang sudah tersusun dan terencana berubah dengan adanya situasi yang tidak terduga. Saya beranggapan bahwa hal ini tidak sepenuhnya kesalahan dari Ibu,sebab di dalam keterlambatan ibu untuk men-deliveri nilai kami,ibu pasti mempinyai banyak alasan,mengapa ini semua bisa terjadi,dan ibu juga telah memikirkan dengan matang tugas mana yang lebih penting untuk ibu laksanakan dan didahulukan.

  4. psipddk3sks says:
    17 Juni 2010 pukul 02.05

    Zahra skor UASmu 80

Posting Komentar