UAS

LAPORAN TUGAS PROYEK

Untuk meng-upload laporan tugas proyek klik disini


Nama Kelompok

Syarifah Nurul Aini(09-010)
Nana Mawarita(09-016)
Mifta Aulia(09-020)
Dewanty Ajeng Wiradita(09-036)
Zahra Afifa(09-048)

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI; (TUGAS KELOMPOK)

Fenomena PAUD di Indonesia

 

Usia dini amat menentukan pertumbuhan dan perkembangan manusia selanjutnya. Sebab, pada usia ini dasar-dasar kepribadian anak telah terbentuk. Pada masa itu anak-anak mengalami salah satu krisis yang disebut krisis pembentukan dasar-dasar kepribadian. Jika pada masa itu mereka mendapat pendidikan yang benar akan terbentuk dasar-dasar kepribadian yang kuat. Sebaliknya, jika mendapat pendidikan yang salah maka akan terbentuk dasar kepribadian yang tidak baik. Usia dini sangat penting untuk meletakkan dasar-dasar kepribadian, yang akan memberi warna ketika seorang anak kelak menjadi dewasa. Namun, banyak orang tua yang tak setuju dengan pendidikan usia dini ini. Mereka mengatakan bahwa anak-anak usia dini tersebut tak seharusnya diberikan pendidikan, karena mereka belum bisa mencernanya. Padahal menurut Bower (1989) dalam bukunya Rational Infant- bahwa bayi dalam tahap infancy sudah dapat berpikir logis, artinya kemampuan berpikir pada manusia sudah ada sejak tahun pertama kehidupan.itulah sebabnya para orang tua tak perlu cemas dengan PAUD ini. Selain itu psikososial anak harus dikembangkan sedini mungkin. Si anak harus diperkenalkan dan berinteraksi dengan lingkungannya.

Namun, Yang terpenting dalam PAUD adalah bagaimana perilaku dan perlakuan pendidik terhadap anak-anak ini. Sebagai seorang pendidik, guru harus menjadi contoh yang baik kepada muridnya, jangan sampai melakukan hal-hal yang tidak sesuai, karena anak akan cepat menirunya. Ingat, bahwa perkembangan otak anak sangat pesat di usia lima tahun pertama. Kemudian, kurikulum pendidikannya harus sesuai dengan usia anak. Karena anak usia ini sedang senangnya bermain, maka kita dapat memberikan permainan yang mengasah kognitif anak. Selain itu , pendidikan seks juga dapat diajarkan pada anak usia 0-5 tahun. Namun caranya tentu berbeda dengan anak yang usianya lebih tua. Teknik atau strageginya antara lain:

  • Membantu anak memahami perbedaan perilaku yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan di depan umum seperti anak selesai mandi harus mengenakan baju kembali di dalam kamar mandi atau di dalam kamar. Anak diberi tahu tentang hal-hal pribadi, tidak boleh disentuh, dan dilihat orang lain.
  • Mengajar anak untuk mengetahui perbedaan anatomi tubuh laki-laki dan perempuan.
  • Memberikan penjelasan tentang proses perkembangan tubuh seperti hamil dan

melahirkan dalam kalimat yang sederhana, bagaimana bayi bisa dalam kandungan ibu sesuai tingkat kognitif anak. Tidak diperkenankan berbohong kepada anak seperti “adik datang dari langit atau dibawa burung”. Penjelasan disesuaikan dengan keingintahuan atau pertanyaan anak misalnya dengan contoh yang terjadi pada binatang.

Ada lima karakteristik bermain yang esensial dalam hubungan dengan PAUD (Hughes, 1999), yaitu: meningkatkan motivasi, pilihan bebas (sendiri tanpa paksaan), non linier, menyenangkan dan pelaku terlibat secara aktif.

Pendidikan anak usia dini tidak sekedar berfungsi untuk memberikan pengalaman belajar kepada anak, tetapi yang lebih penting berfungsi untuk mengoptimalkan perkembangan otak. Pendidikan anak usia dini sepatutnya juga mencakup seluruh proses stimulasi psikososial dan tidak terbatas

pada proses pembelajaran yang terjadi dalam lembaga pendidikan. Artinya, pendidikan anak usia dini dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja seperti halnya interaksi manusia yang terjadi di dalam keluarga, teman sebaya, dan dari hubungan kemasyarakatan yang sesuai dengan kondisi dan perkembangan anak usia dini.

Fenomena PAUD di Mancanegara

 

Dari masa ke masa pendidikan selau berusaha menjadi solusi terbaik dalam memecahkan masalah manusia. Banyak kurikulum yang diganti, metode pembelajaran di perbaiki, dan sebagainya. Tak hanya di sekolah-sekolah tingkat menengah, anak-anak usia dini pun ikut dalam perkembangan ini.

Berdasarkan sebuah penelitian di Inggris, ternyata banyak yang harus diubah dalam pendidikan usia dini. Pengenalan Tahap Foundation dan undang-undang yang terkait  merupakan sebuah inovasi radikal yang mengubah pendidikan anak usia dini. Effective Provider Pre-school Education(EPPE), program penelitian ini terus memberikan kontribusi untuk mencapai perbaikan dalam praktek ini. Proyek Lingkungan EPPE diterapkan pada sebuah  Rating Scales untuk mengidentifikasi kualitas penyediaan pendidikan, dan menggunakan analisis bertingkat untuk mengisolasi variabel independen yang paling penting dalam menjelaskan variasi dalam kemajuan dan perkembangan anak-anak muda selama waktu mereka di pra-sekolah. Analisis multi-level diidentifikasi 'baik' dan 'baik' pusat, berdasarkan hasil anak terukur. Dua belas dari pusat-pusat yang dipilih untuk pertanyaan mendalam studi kasus kualitatif yang baik diperpanjang dan Triangulasi analisis kuantitatif. Tulisan ini menunjukkan bagaimana temuan kualitatif, serta beberapa data yang mereka telah ditarik dari, telah kemudian diterapkan untuk memberikan bimbingan praktis dan contoh sumber daya yang dibutuhkan dalam pengembangan dan peningkatan tahun-tahun awal praktik pendidikan.

Daftar Pustaka

 

http://mulok.library.um.ac.id/home.php?s_data=Skripsi&id=36837&mod=b&cat=4

 

http://www.ui.ac.id/download/kliping/050506/Pendidikan_Usia_Dini_Mengajar_Anak_Berpikir_Kritis%28Bagus_Takwin%29.pdf

 

http://proquest.umi.com/pqdweb?did=1461683781&sid=3&Fmt=2&clientId=63928&RQT=309&VName=PQD

http://paud-usia-dini.blogspot.com/2008/06/beyond-centre-and-circle-time.html

 

Nama Kelompok:

Syarifah Nurul Aini (09-010)
Nana Mawarita (09-016)
Mifta Aulia (09-020)
Dewanty Ajeng Wiradita (09-036)
Zahra Afifa (09-048)

Tangisan Bangsa dan Puisi untuk Saudaraku ; Tugas individu 3




Ketika tetesan air mata bangsa ini kembali bergelimang, tak terasa air mata kita pun ikut menetes akibat melihat saudara kita yang menderita dan terkena bencana...

puisi ini saya buat atas landasan hal tersebut, dan juga agar kita selalu ingat bahwa masih banyak saudara-saudara kita yang terkena musibah di luar sana ....
semoga karya saya yang tidak lah seberapa ini dapat menjadi bahan renungan bagi kita semua...

Terima kasih.....

TUGAS KELOMPOK KULIAH ONLINE 2

1. Jelaskan salah satu fungsi media Pembelajaran!

Jawaban:

Salah satu manfaat media pembelajaran adalah dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual ataupun melalui buku-buku pengetahuan.
Jadi tidak harus anak yang kaya yang harus mendapat pendidikan seperti yang dikatakan oleh John Dewey (1859-1952) bahwa anak-anak harus belajar agar mampu memecahkan masalah secara reflektif dan semua anak berhak mendapat pendidikan yang selayaknya.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/

2. Bagaimanakah teknis dari teknik pembelajaran Think - Pair - Share ??
Jawaban :
TPS memiliki prosedur belajar yang terdiri atas siklus regular dari aktivitas pembelajaran kooperatif. Namun, tahapan TPS dimasukkan sebagai tahapan review setelah siswa bekerja dalam tim.Adapaun siklus regular pembelajaran yang dimaksud adalah :
• tahapan pengajaran
• tahapan belajar tim
• tahapan TPS
• tahapan penilaian
• tahapan rekognisi/penghargaan.
Dalam TPS, guru menantang dengan pertanyaan terbuka dan memberi siswa setengah sampai satu menit untuk memikirkan pertanyaan itu. Hal ini penting karena memberikan esempatan siswa untuk mulai merumuskan jawaban dengan mengambil informasi dari memori jangka panjang.
Siswa kemudian berpasangan dengan satu anggota kelompok kolaboratif atau tetangga yang duduk di dekatnya dan mendiskusikan ide-ide mereka tentang pertanyaan selama beberapa menit.Guru dalam hal ini dapat mengatur pasangan yang tidak sekelompok untuk menciptakan variasi gaya belajar bagi siswa. Struktur TPS memberikan kesempatan yang sama pada semua siswa untuk mendiskusikan ide-ide mereka. Hal ini penting karena siswa mulai untuk membangun pengetahuan mereka dalam diskusi ini, di samping untuk mengetahui apa yang mereka dapat lakukan dan belum diketahui. Proses aktif ini biasanya tidak tersedia bagi siswa dalam pembelajaran tradisional.
Setelah beberapa menit guru dapat memilih secara acak pasangan yang ingin berbagi di hadapan kelas. Proses ini dapat dilakukan dengan meminta inisiatif siswa.

http://go2.wordpress.com/?id=725X1342&site=mahmuddin.wordpress.com&url=http%3A%2F%2Fmahmuddin.wordpress.com%2F2009%2F12%2F23%2Fpembelajaran-kooperatif-tipe-think-pair-share-tps%2F

Jelaskan pro dan kontra terhadap hubungan psikologi pendidikan dengan teknologi pembelajaran ?

Jawaban :
Ada 3 (tiga) perspektif tentang hubungan antara teknologi dengan pendidikan :
1. Perspektif pertama adalah perspektif yang memandang bahwa teknologi adalah produk pendidikan. Perspektif ini berlaku di negara atau lembaga pendidikan yang budaya research & development-nya sudah sangat bagus. Memandang teknologi sebagai produk pendidikan memiliki dampak positif berupa tidak terikatnya pendidikan terhadap keterbatasan teknologi. Kita sering mendengar banyak yang mengeluh “Sekolah kami tidak memiliki fasilitas untuk itu”. Kalimat seperti ini tidak akan muncul, jika perspektif yang dimiliki adalah perspektif teknologi sebagai produk pendidikan.
2. Perspektif kedua, adalah perspektif yang menganggap bahwa teknologi adalah akselerator pendidikan. Perspektif ini bisa benar, jika penguasaan tenaga didik terhadap pedagogik dan andragogik-nya juga sudah benar. Bagaimanapun juga, teknologi hanyalah alat bantu pendidikan. Apalagi jika kita berbicara tentang Teknologi Informasi, yang baru akan bisa punya “taring” jika Sistem Manajemen Informasi, termasuk Learning Content Management System (LCMS)-nya benar-benar tertata dengan rapi dan merupakan produk kerjasama antara para ahli pendidikan, ahli Knowledge Management dan para ahli teknologi IT. [Di Indonesia ada kesalahan persepsi, bahwa Teknologi Informasi untuk Pendidikan hanya kerjaan para ahli komputer].
3. Perspektif Ketiga adalah perspektif yang paling banyak dimiliki oleh kalangan pendidik Indonesia, dan merupakan sebuah salah kaprah akut. Yakni memandang bahwa teknologi adalah Pendidikan. Seakan-akan papan tulis dan metode belajar tradisional tidak punya “tempat” lagi untuk mengembangkan peserta didik yang bermutu. Seakan-akan semuanya harus digantikan dengan komputer dan LCD Proyektor. Seakan-akan Perpustakaan harus dan wajib diganti dengan Internet. Perspektif ini memiliki dampak sangat fatal, yakni hadirnya generasi pendidik yang tidak kreatif, menyerah terhadap keterbatasan yang ada.
Milken Exchange on Education Technology, bagian dari Milken Family Foundation, Amerika Serikat, menuliskan bahwa untuk berhasilnya penerapan teknologi pendidikan di sebuah lembaga pendidikan, haruslah mampu menjawab tantangan-tantangan berikut ini :
• Terpenuhinya standar yang tinggi sesuai dengan era teknologi yang ada saat ini
• Mengadakan sebuah agenda penelitian nasional untuk mengetahui kejelasan penerapannya
• Meningkatkan kapasitas sekolah lokal dan daerah untuk mengaplikasikan kondisi lingkungan pembelajaran tertentu (bagi penerapan teknologi yang dimaksud)
• Mendokumentasikan dan melaporkan setiap hasil penerapannya (dan penelitian) di lapangan

Testimoni :

Dewanty Ajeng :

Ada terdapat beragam media pembelajaran dalam lingkup pendidikan, yang dapat memberikan alternatif bagi pendidik dalam memberikan pembelajaran. Karena di daerah, kultur, dan bahasa yang berbeda, akan timbul pula inteligensi serta cara mengangkap yang berbeda pada anak didik. Oleh karena itu, kembali juga pada kemampuan tenaga pendidik dalam memahami teknik mana yang pantas diapikasikan pada anak didiknya.
cara kuliah online ini terasa cukup efektif, hanya waktu untuk mengumpulkan tugasnya saja yang saya rasa kurang. ..

Mifta Aulia
Selama mengerjakan tugas ini, jujur saja saya sangat kewalahan. Disebabkan banyaknya sumber yang harus dibaca dan diseleksi. Kadang bingung harus memilih URL yang mana yang sesuai dengan materi yang diujikan. Tapi dari semuanya itu, saya merasa senang karena bisa merasakan ternyata beginilah e-learning. Sangat praktis tapi bisa juga sangat kompleks.
Tapi, ada satu yang saya sesalkan, yaitu waktunya yang singkat. Ditambah lagi kuliah hari ini sangat padat sehingga jadi kurang konsentrasi, karena pikirannya sudah terpecah antara mata kuliah yang satu dengan mata kuliah yang lain.

Zahra Afifa
Menurut saya, untuk tugas kelompok yang diberikan pada hari ini sangatlah menarik,karena baru kali ini saya menggunakan gtalk unutuk mengabsesnsi daftar hadir pada hari ini. Walaupun tadi ada sedikit gangguan dalam proses pengkoneksian ke dosen mata kuliah yang bersangkutan maupun bersama teman- teman saya juga. Kemudian pada saat dalam mencari bahan untuk tugas kelompok, saya lumyan cukup bingung juga, Karena ternyata banyak sekali sumber- sumber referensi yang disediakan di internet. Hmmm,,, walaupun demikian saya sudah merasa puas dalam pembelajaran kali ini.

Nana Mawarita
Menurut saya, tugas kelompok yang diberikan kali ini sangat menambah wawasan saya mengenai bagaimana sebenarnya hubungan antara psikologi pendidikan dengan media pembelajarandimana salah satu contoh media pembelajaran adalah teknologi. Dalam mengerjakan tugas ini mahasiswa harus mampu memahami bagaimana sebenarnya psikologi pendidikan itu? Apa-apa saja cakupannya? Mengapa psikologi pendidikan berhubungan dengan media pembelajaran dan teknologi ?

Syarifah Nurul Aini
Saya pribadi merasa sangat exciting dalam mengerjakan tugas kelompok ini. Selain karena bertambahnya wawasan dan pengetahuan mengenai penggunaan teknologi, saya juga menjadi lebih paham akan hubungan psikologi pendidikan dengan teknologi pembelajaran, yang mana kedua hal ini sangat berhubungan dan sangat membantu proses belajar di masa sekarang maupun di masa depan. Satu hal lagi yang baru ini saya rasakan. Yaitu belajar melalui distance e-learning dan absensi dengan menggunakan gtalk, saya rasa akan banyak lagi inovasi-inovasi dalam teknologi yang akan di pelajari melalui mata kuliah Psikologi Pendidikan.


Anggota :
Syarifah Nurul Aini (09 - 010)
Nana Mawarita (09-016)
Mifta Aulia (09 - 020)
Dewanty Ajeng Wiradita (09 – 036 )
Zahra Afifa ( 09 – 048 )

alamat url lainnya:
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_pendidikan

Tugas Proyek I

untuk men-downlload proposal proyek, silahkan klik di sini

PENGARUH UBIQUITOUS COMPUTING TERHADAP KEGIATAN E- LEARNING ; Tugas Individu 2

Pengenalan :


A. Ubiquitous Computing


Istilah ubiquitous computing dapat disingkat sebagai ubicomp- pertama kali dimunculkan oleh Mark Weiser, seorang peneliti senior pada Xerox Palo Alto Research Center (PARC) pada tahun 1988 pada sebuah forum diskusi di lingkungan internal pusat riset tersebut. Istilah ini kemudian tersebar lebih luas lagi setelah Weiser mempublikasikannya pada artikelnya yang berjudul ”The Computer of the 21st Century” di jurnal Scientific American terbitan September 1991.


Dalam artikelnya tersebut Weiser mendefiniskan istilah ubicomp sebagai:

Ubiquitous computing is the method of enhancing computer use by making many computers available throughout the physical environment, but making them effectively invisible to the user


Apabila diterjemahkan secara bebas maka ubicomp dapat diartikan sebagai metode yang bertujuan menyediakan serangkaian komputer bagi lingkungan fisik pemakainya dengan tingkat efektifitas yang tinggi namun dengan tingkat visibilitas serendah mungkin

.

Weiser menjelaskan bahwa terminologi komputer dalam dunia ubicomp tidak terbatas pada sebuah PC, sebuah notebook, ataupun sebuah PDA tetapi berwujud sebagai macam-macam alat yang memiliki sifat demikian natural, sehingga seseorang yang tengah menggunakan ubicomp devices tidak akan merasakan bahwa mereka tengah mengakses sebuah komputer.


B. E- Learning


Istilah e- learning sangat popular beberapa tahun belakangan ini. Istilah ini sendiri sangat memiliki definisi yang sangat luas. Huruf e pada e- learning sering diartikan dengan kata virtual (maya) atau distance (jarak). Sedangkan kata Learning sering diartikan dengan belajar pendidikan atau pelatihan (training). Jadi, e- learning berarti pembelajaran dengan menggunakan media atau jasa bantuan perangkat elektronik. Dalam pelaksanaannya e- learning menggunakan jasa audio, video, perangkat komputer, atau kombinasi dari ketiganya. E- learning merupakn sebuah proses pembelajaran yang dilakukan melalui network (jaringan). Ini berarti dengan e-learning memungkinkan tersampaikannya bahan ajar kepada peserta didikmenggunakan media TIK berupa komputer dan jaringan internet.


Dari paparan di atas, maka ciri khas e-learning yaitu tidak tergantung pada waktu dan ruang(tempat). Pembelajaran dapat dilaksanakan kapan dan dimana saja. Dengan TI, e-learning mampu menyediakan bahan ajar dan menyimpan instruksi pembelajaran yang dapat diakses kapanpun dan dari manapun. E-learning tidak membutuhkan ruangan yang kuas seperti ruang kelas yang konvensional.


Hubungan Ubiquitous Computing dengan E-Learning


Sebelum saya melanjutkan untuk menjelaskan hubungan Ubiquitos Computing dengan E- learning, teman- teman pasti sudah bisa memahaminya tanpa saya jelaskan, bagaimana hubungan antara kedua hal diatas. Namun untuk menyamakan paradigma kita, maka saya akan menjelaskan hubungan apa yang terjadi.


Kehadiran ubiquitous computing ini cukup memberi perubahan yang amat besar bagi kehidupan seluruh manusia dikarenakan, sekarang ini telah dipermudahnya kita dalam mengakses teknologi yang mana lebih dikenal dengan komputer, sekarang akses tersebut amatlah mudah untuk digunakan, mulai dari handphone, notebook, laptop, PDA, dll. Dan juga hal tersebut dapat diakses di tempat – tempat umum. ubiquitous computing lebih menekankan pada pendistribusian komputer ke lingkungan daripada ke pribadi. Hal tersebut juga mengarah kan semua alat diatas untuk berkoneksi langsung ke internet.


e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan media atau jasa bantuan perangkat elektronik. Yang mana e-learning ini langsung berhubungan dengan jaringan internet. e-learning merupakan sebuah proses pembelajaran yang dilakukan melalui network (jaringan). Ini berarti dengan e-learning memungkinkan tersampaikannya materi pembelajaran kepada peserta didik dengan menggunakan media TIK berupa komputer dan jaringan internet.


Nah, hubungan langsung antara ubiquitous computing dengan e-learning adalah kegiatan e-learning merupakan pembelajaran yang menggunakan media elektronik, yang mana ubiquitous computing ini mendukung penggunaan media elektronik (computing) agar dapat digunakan dengan mudah dan praktis untuk diakses, yang akan mendongkrak kegiatan e-learning tersebut, dan juga akan dapat mempermudah kita untuk mencari ataupun mengakses media pembelajaran yang dapat membantu menambah wawasan dan juga ilmu pengetahuan kita.


Walau sebagian besar masyarakat umum belum menyadarinya namun pada dasarnya saat ini kita telah berada di era ketiga dari revolusi komputer, yaitu era ubiquitous computing. Era di mana komputer dapat ditemukan di mana saja, di telepon seluler, mesin game, dan yang lainnya. Bila pada era pertama dari revolusi komputer ditandai dengan komputer mainframe yang berukuran raksasa dan digunakan bersama-sama oleh banyak orang (one computer many people), era kedua ditandai dengan eksistensi dan perkembangan dari personal computer (one computer one person), maka pada era ketiga ini seseorang dalam kehidupannya sehari-hari dapat berinteraksi dengan banyak komputer (one person many computers). Dan masyarakat bisa meningkatkan kolaborasi dan memudahkan penggunaan tanpa dibatasi waktu.


25 Februari 2010

ZAHRA AFIFA
091301048


DAFTAR PUSTAKA
Santrock,John W.2004. Psikologi Pendidikan.Kencana.Jakarta
Munir. 2008 . Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi.Alfabeta.Bandung

KEMAJUAN TEKNOLOGI DARI ZAMAN KE ZAMAN; Tugas Individu 1

Dahulu kala di zaman yang kata orang semua serba susah, karena di malam harinya saja mereka belum tentu bisa belajar. Kita tahu bahwa PLN saja saat itu belum lahir. Maksud hati ingin belajar, namun keadaan dan fasilitas tidak mendukung dan kesempatan untuk mengembangkan diri juga tidak ada, mereka nyaris tidak pernah tersentuh oleh namanya teknologi. Pokoknya beda dengan saya di zaman serba modern sekarang ini dari yang teknologi yang sederhana sampai ke teknologi yang sangat canggih pun ada. Sehingga tanpa teknologi saya pikir sebagai manusia saya tidak bisa apa-apa.

Karena dari teknologi inilah saya bisa mengenal lingkungan sekitar dan bisa mengenal dunia saya lebih dekat lagi. Semakin lama teknologi di dunia ini semakin pesat contohnya saja di negara Indonesia. Bagaimana tidak, sekarang saja sudah banyak orang yang bekerja dengan memanfaatkan teknologi yang sudah berkembang pada saat ini. Jangankan orang lain, saya sendiri pun secara tidak langsung sudah ikut menggunakan dan memanfaatkannya.

Seperti halnya pengalaman pribadi saya yang langsung saya rasakan saat ini yaitu, di lingkungan kampus saya, sekarang tidak ada kampus yang tidak memanfaatkan teknologi di zaman sekarang ini. Contohnya Laptop, hampir setiap ada tugas, saya tidak pernah lupa untuk membawa Laptop ke kampus, karena jika saya membawa Laptop ke kampus maka ini akan jauh lebih efisien, dan lebih simpel, jauh perbandingannya di saat saya masih jadi pelajar di bangku SMP, karena saya masih menggunakan komputer. Dan itu menurut saya perkembangan untuk proses belajar dan pembelajaran saya agak sedikit lambat, karena tidak bisa di bawa kemana- mana, cuman bisa di gunakan di dalam rumah saja. Dari Laptop saya sering memanfaatkan internet di lingkungan kampus salah satu nya adalah saya bisa lebih mudah dan efisien untuk mengerjakan, dan mencari bahan mata kuliah atau mencari jawaban dari tugas-tugas yang di berikan oleh dosen-dosen. Tidak hanya diam dan menunggu untuk sampai pulang ke rumah. Pokoknya saya bersyukur sudah bisa merasakan perkembangan zaman yang teknologi- teknologinya semakin maju saja.

Menurut Kenji Kitao, setidaknya ada enam fungsi internet yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari- hari :
1. Sebagai alat komunikasi.
2. Sebagai alat mengakses informasi.
3. Sebagai pendidikan dan pembelajaran
4. Sebagai fungsi tambahan.
5. Sebagai pelengkap.
6. Sebagai pengganti.

Ternyata peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalan Bidang Pendidikan (e-education)
Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran-pergeseran dalam dunia pendidikan dari tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka dan lebih fleksibel. Beberapa ahli sejak dulu telah meramalkan perubahan-perubahan di bidang pendidikan.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran.

Menurut Rosenberg dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu:
1. Dari pelatihan ke penampilan.
2. Dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja.
3. Dari kertas ke “on line” atau saluran.
4. Dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja.
5. Dari waktu siklus ke waktu nyata.

Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Seperti saya sekarang ini, kini saya dan teman- teman jadi selangkah lebih maju lagi, karena sistem belajar kami tidak lagi seperti biasanya.

Kini saya dan teman- teman sudah bisa menerapkan lima pergeseran dalam proses pembelajaran. Sehingga saya dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir menurut pengalaman pribadi saya adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin populer saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet.

Menurut Rosenberg e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu:

1. e-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi.

2. pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar.

3. memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional. Saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK.

25 februari 2010
ZAHRA AFIFA
091301048

DAFTAR PUSTAKA
Santrock,John W.2004. Psikologi Pendidikan.Kencana.Jakarta
Munir. 2008 . Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi.Alfabeta.Bandung

Pentingnya Blog dan E-mail dalam Perkuliahan ; Tugas Diskusi 1

Menurut kelompok kami, kewajiban membuat blog dan e-mail tidaklah menjadi masalah. Bahkan seharusnya sebagai mahasiswa kita wajib mempunyai e-mail ataupun blog. Mengingat perkembangan teknologi yang semakin pesat, tidak seharusnya sebagai penerus bangsa, seorang mahasiswa tidak tanggap dengan perkembangan yang ada. Seharusnya kita menggunakan teknologi yang telah berkembang tersebut dalam kegiatan akademis. misalnya dengan menggunakan e-mail, kita bisa berkomunikasi dengan teman kita, contohnya menanyakan tugas, bahan kuliah minggu depan, dan lain-lain. Dengan adanya blog, kita punya keefektivitasan waktu, tenaga, dan biaya, kita tidak perlu repot-repot mengerjakan tugas dalam bentuk makalah, harus di print, dan dijilid. Apabila di blog, kita cukup hanya mem-posting tugas kita, sehingga orang -orang di seluruh dunia dapat melihat tulisan kita. Setidaknya kita juga ikut membantu mengapliksikan perkembangan ilmu pengetahuan.


Dari blog, mahasiswa juga dapat mencurahkan kreativitas lain yang dimilikinya, misalnya di bidang design atau sastra. Mahasiswa dapat menunjukkan hasil kreasinya di blog, (mungkin, bisa) disukai orang, dan bisa juga menginspirasi orang lain dalam berkreasi. Melalui blog, mahasiswa mampu menambah wawasannya mengenai ilmu dan teknologi yang berkembang.

Demikian hasil diskusi mengenai pentingnya e-mail dan blog dari kelompok kami...
admin

Syarifah Nurul Aini(09-010)
Nana MAwarita (09-016)
Mifta Aulia (09-020)
Dewanty Ajeng Wiradita(09-036)
Zahra Afifa (09-048)